Thursday, May 29, 2014
Batik Bangka Belitung
Bangka Belitung, Provinsi yang baru diresmikan tahun 2000 ini selain mempunyai keindahan alamnya yang khas juga mempunyai kain tradisional yang indah pula dengan kisah tersendiri. Kain tradisional yang terkenal dari Bangka Belitung adalah Kain Cual Bangka. Kain Cual Bangka merupakan kain tenun yang memiliki motif yang cantik, unik, dan khas. Motif kain cual merupakan motif asli Bangka Barat peninggalan leluhur yang selama ini belum begitu populer karena produksinya sangat minim.arti motif batik
“Masing-masing mempunyai arti, jadi kita tidak sekadar memakai, tapi juga memahami makna motif batik tersebut. Ketika kita memakai motif parang yang melambangkan kewibawaan, secara tidak langsung ketika menggunakannya memengaruhi sikap kita, layaknya raja-raja dulu yang jujur dan berwibawa.
batik merupakan kain yang bisa menjadi pemersatu bangsa. “Dulu
Soekarno-lah yang menginginkan adanya batik Indonesia, tidak hanya di
Pulau Jawa. Soekarno membuat bagaimana caranya seluruh daerah di
Indonesia mempunyai batik. Nah, itulah yang mempersatukan, membuat batik
itu unik, dibandingkan kain lainnya karena batik ada di semua daerah di
Nusantara.
perbedaan batik tiap daerah..
"Kita tidak bisa untuk membedakan batik motif nasional dengan import, dikarenakan batik merupakan warisan budaya dunia tak benda yang asli berasal dari Indonesia yang telah dikukuhkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang sekaligus sebagai Hari Batik Nasional. Terbukti banyak turis mancanegara yang belajar membatik di Indonesia. Sehingga tidak ada motif batik import, tapi yang ada adalah tekstil bermotif batik dari Cina."
"Kita tidak bisa untuk membedakan batik motif nasional dengan import, dikarenakan batik merupakan warisan budaya dunia tak benda yang asli berasal dari Indonesia yang telah dikukuhkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang sekaligus sebagai Hari Batik Nasional. Terbukti banyak turis mancanegara yang belajar membatik di Indonesia. Sehingga tidak ada motif batik import, tapi yang ada adalah tekstil bermotif batik dari Cina."
BAJU BATIK BAJU IDAMAN MASA KINI
Baju Batik menjadi topik yang paling banyak dicari oleh pengguna internet Indonesia, tentunya ini untuk kategori Batik. Setelah UNESCO menetapkan Batik sebagai
Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of
the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009, Baju Batik kian dicari dan digemari oleh banyak orang. Sebelumnya masyarakat kita menganggap bahwa Baju Batik adalah pakaian yang terlalu formal dan hanya pantas dipakai di acara resmi.
Pengalaman pribadi, ketika saya mengenakan Baju Batik
saat ujian, ada teman yang mengatakan "mau kondangan pak?" begitulah
fakta kebanyakan. Masyarakat kita banyak yang menganggap bahwa Baju Batik itu untuk acara kondangan saja. Namun kini kita telah sadar bahwa Baju Batik bisa dikenakan kapan saja baik acara formal maupun nonformal. Remaja pun mulai banyak yang tertarik untuk mengenakan Baju Batik saat kuliah ataupun kongkow dengan teman-teman.
Baju Batik menjadi baju idaman masa kini oleh semua kalangan. Bagi orang tua memang sudah biasa jika menggunakan baju batik namun untuk remaja, ini adalah luar biasa. Lalu bagaimana dengan harga baju batik itu sendiri, terjangkau atau mahal? inilah kebanyakan masalah para remaja atau anak sekolahan. Baju batik tulis dan cap dirasakan masih terlalu mahal untuk anak sekolahan, karena itu kebanyakan remaja akan menggunakan baju yang bermotif batik.
Sebetulnya bukan hanya untuk anak remaja, karena para orang tua pun
(yang kondisi keuangannya menengah ke bawah) masih menganggap harga Baju batik tulis terlalu mahal alias tidak terjangkau.
Dengan kondisi seperti di atas, maka yang menjadi masalah saat ini kebanyakan adalah harga Baju Batik yang kurang terjangkau untuk semua kalangan, dalam hal ini adalah Batik Tulis. Solusinya bisa dilakukan dengan membuat batik tulis
dengan biaya minimal dan menjualnya dengan harga yang terjangkau,
walaupun ini susah untuk dilakukan namun saya yakin pasti bisa
dilakukan. Jika harga batik tulis serta Baju Batik menjadi terjangkau mudah-mudahan seluruh kalangan masyarakat Indonesia dapat ikut merasakan memakai Baju Batik sebagai warisan budaya Indonesia. (mumu)
Tuesday, May 27, 2014
Model Baju Batik Pria Modern Terbaru April 2013
Model Baju Batik Pria Modern Terbaru April 2013, Model Baju Batik Pria
terbaru - Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain
itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik
pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan
sebagian dari kain, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang
memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik,
teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO
telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi. Maka dari itu kalian harus melestarikannya.
Sekarang sudah batik sudah banyak yang menggabungkanya dengan motif modern, dan perpaduan tertentu sehingga batik menjadi modis dan trendy untuk dipakai. Seperti apakah mode baju batik pria 2013? kalian bisa melihat Model Baju Batik Pria Modern Terbaru 2013 selengkapnya dibawah ini :
Sekarang sudah batik sudah banyak yang menggabungkanya dengan motif modern, dan perpaduan tertentu sehingga batik menjadi modis dan trendy untuk dipakai. Seperti apakah mode baju batik pria 2013? kalian bisa melihat Model Baju Batik Pria Modern Terbaru 2013 selengkapnya dibawah ini :
Artikel ini ocha ambil dari berbagai blog dari teman sahabat, buat
sahabat ocha makasih yah sudah luangkan waktu untuk membaca Model Baju
Batik Pria Modern Terbaru April 2013. Mudah mudahan bisa bermanfaat
untuk para sahabat, dan yang ingin gabung dengan ocha di facebook bisa
langsung Klik LIKE di kolom bawah ini.
Fungsi batik, dahulu.
Selain fungsinya sebagai penutup tubuh,
dahulu, kain batik merupakan busana kebesaran keluarga keraton. Tak ada
yang boleh mengenakan kain batik selain raja dan keturunan raja.
Biasanya batik dipakai sehari-hari dan dipakai dalam upacara kelahiran,
perkawinan serta kematian, yang biasanya dipakai dalam bentuk kain
panjang, sarung, dodot, selendang, ikat kepala dan kemben.
Harga batik asli/tulis sangat mahal
harganya, karena dahulu bahan-bahan yang digunakan dalam membuat batik
tulis menggunakan bahan pewarna alam, kainnya pun dipilih yang
berkualitas bagus. Itu kenapa, dahulu masyarakat yang tingkat ekonominya
rendah tidak akan menjangkau untuk membeli kain batik. Rakyat biasa
yang tidak bisa membeli kain batik biasanya memakai kain lurik dalam
kesehariannya.
Memadukan KOPI dalam BATIK
KOTA 1001 WARUNG KOPI
GANTONG, BELITUNG TIMUR, KOMPAS.com--Kain-kain
batik membentang membentuk tirai warna-warni di anjungan yang berada
di sebelah kediaman ibunda Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama, di Gantong, Belitung Timur.
Beberapa
ibu PKK di tempat itu sedang membuat batik khas Belitung. Termasuk di
antaranya, dr.Linda Julistiani, istri Bupati Belitung Timur, Basuri
Tjahaja Purnama. Basuri adalah adik kandung Basuki.
"Ibu-ibu PKK dari tujuh kecamatan Belitung Timur dikumpulkan untuk membuat batik," kata Linda.
Gelas kopi yang asapnya mengepul menjadi salah satu motif buatan khas Belitung Timur.
"Manggar
kan disebut kota 1001 warung kopi, jadi dibuat gambar gelas kopi,"
kata Erik, pengajar sekaligus pendesain batik Belitung.
Selain
Erik, Linda juga menyumbang desain binatang laut karena Belitung
terkenal dengan hasil lautnya. Dia juga menambahkan, gambar beberapa
lengkungan setengah lingkaran sebagai lambang pelangi.
"Bapak (Basuri) minta ada sejuta pelangi, jadi saya gambar ini," kata perempuan yang tinggal di daerah tempat syuting film Laskar Pelangi.
Tidak
hanya itu, motif yang digadang-gadangkan Belitung sebagai khas pulau
itu adalah katis rambai (daun pepaya yang buahnya kecil menjuntai),
kupu-kupu di daun simpor, dan ikan air tawar Cempedik yang disebut
hanya ada di Belitung.
Kesenian membatik di pulau yang terkenal dengan kekayaan timahnya itu baru berjalan empat bulan.
"Masih seumur jagung ya, tapi kita usahakan biar cepat proses dan pemasarannya."
Batik
yang dilukis dan dicap di kain katun, semi sutra, dan serat nanas itu
memang belum dipasarkan meluas, baru di Belitung saja.
Pasar
mancanegara dijangkau dengan menjual kepada para wisatawan asing yang
berkunjung ke sana. Ajang Sail Morotai di mana para peserta dari
berbagai negara seperti Inggris dan Australia singgah menjadi
kesempatan bagi Belitung untuk memperkenalkan batiknya.
Para
ibu PKK bahu-membahu menyelesaikan satu demi satu batik, baik cap
maupun tulis, sebagai cenderamata untuk para wisatawan itu.
Belitung Timur tidak hanya berambisi untuk mengembangkan batik, kata Linda, tenun pun sudah ada dalam daftar rencana.
"Mau ngadain tenun juga, cuma untuk sementara karena batik belum pernah sama sekali, jadi cari yang mudah," kata ipar Ahok itu.
Judul asli: Gelas Kopi dalam Batik Belitung Timur
Sumber :ANT
Limbah mangrove diolah jadi pewarna batik
Semarang (ANTARA
News) - Tim peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Diponegoro (FPIK Undip) mengolah limbah mangrove (bakau) menjadi pewarna
alami batik yang ramah lingkungan.
"Kami teliti empat varietas mangrove untuk diambil pigmennya, ternyata menghasilkan warna yang cukup unik," kata anggota tim peneliti, Dr Delianis Pringgenis, di Semarang, Senin.
Hal itu diungkapkannya saat kunjungan ke kediaman Sururi, salah satu pelestari dan pembudi daya mangrove di kawasan Mangunharjo Semarang untuk mengenalkan hasil pengembangan riset tersebut.
Menurut Delianis, yang juga Kepala Pusat Penelitian, Konsultasi, dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip, pewarna alami yang terbuat dari mangrove sangat cocok untuk pewarna batik.
Berbekal dana penelitian dari LPPM Undip, ia mengatakan, para peneliti FPIK Undip kemudian meneliti manfaat yang bisa diambil dari limbah mangrove yang selama ini tidak dimanfaatkan para petani.
Empat varietas mangrove yang diteliti untuk bahan pewarna alami itu, yakni Aegiceras corniclatum, Ceriops decandra, Rhizophora Apiculata, dan Avicenna alba yang diambil dari limbah tanaman.
"Kami tegaskan pewarna ini dibuat dari limbah mangrove yang sudah tidak terpakai, terutama daun dan batang. Biasanya petani mangrove melakukan perawatan dengan memangkas secara berkala," katanya.
Hasil pemangkasan beberapa bagian tanaman itu yang selama ini tidak banyak dimanfaatkan dan terbuang percuma, kata dia, padahal jika diolah ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Warna yang dihasilkan dari pigmen olahan empat varietas mangrove itu kebanyakan cokelat, dengan variasi yang unik dan cenderung lembut (soft), dan daun maupun batang menghasilkan warna berbeda, ujarnya.
"Pewarna alami dari limbah mangrove ini cocok untuk mereka yang alergi dengan pakaian yang berpewarna sintetis. Kami sudah kenalkan ini ke salah satu perajin batik di Kabupaten Semarang," kata Delianis.
Sementara itu, Sururi mengatakan bahwa pemangkasan secara berkala beberapa bagian tanaman memang diperlukan untuk perawatan mangrove agar tanaman bakau itu bisa tumbuh optimal.
"Itu kan kemudian jadi limbah, ada pula limbah dari bagian-bagian tanaman yang mengering secara alami. Biasanya, limbah tanaman itu kami buang. Pernah setiap musim limbahnya sampai satu bak pikap," katanya.
Namun, kata Sururi, ternyata limbah tanaman mangrove itu bisa diolah menjadi bahan yang bermanfaat, seperti pewarna alami sehingga tanaman mangrove tetap lestari dan kian bernilai ekonomis tinggi. (*)
"Kami teliti empat varietas mangrove untuk diambil pigmennya, ternyata menghasilkan warna yang cukup unik," kata anggota tim peneliti, Dr Delianis Pringgenis, di Semarang, Senin.
Hal itu diungkapkannya saat kunjungan ke kediaman Sururi, salah satu pelestari dan pembudi daya mangrove di kawasan Mangunharjo Semarang untuk mengenalkan hasil pengembangan riset tersebut.
Menurut Delianis, yang juga Kepala Pusat Penelitian, Konsultasi, dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip, pewarna alami yang terbuat dari mangrove sangat cocok untuk pewarna batik.
Berbekal dana penelitian dari LPPM Undip, ia mengatakan, para peneliti FPIK Undip kemudian meneliti manfaat yang bisa diambil dari limbah mangrove yang selama ini tidak dimanfaatkan para petani.
Empat varietas mangrove yang diteliti untuk bahan pewarna alami itu, yakni Aegiceras corniclatum, Ceriops decandra, Rhizophora Apiculata, dan Avicenna alba yang diambil dari limbah tanaman.
"Kami tegaskan pewarna ini dibuat dari limbah mangrove yang sudah tidak terpakai, terutama daun dan batang. Biasanya petani mangrove melakukan perawatan dengan memangkas secara berkala," katanya.
Hasil pemangkasan beberapa bagian tanaman itu yang selama ini tidak banyak dimanfaatkan dan terbuang percuma, kata dia, padahal jika diolah ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Warna yang dihasilkan dari pigmen olahan empat varietas mangrove itu kebanyakan cokelat, dengan variasi yang unik dan cenderung lembut (soft), dan daun maupun batang menghasilkan warna berbeda, ujarnya.
"Pewarna alami dari limbah mangrove ini cocok untuk mereka yang alergi dengan pakaian yang berpewarna sintetis. Kami sudah kenalkan ini ke salah satu perajin batik di Kabupaten Semarang," kata Delianis.
Sementara itu, Sururi mengatakan bahwa pemangkasan secara berkala beberapa bagian tanaman memang diperlukan untuk perawatan mangrove agar tanaman bakau itu bisa tumbuh optimal.
"Itu kan kemudian jadi limbah, ada pula limbah dari bagian-bagian tanaman yang mengering secara alami. Biasanya, limbah tanaman itu kami buang. Pernah setiap musim limbahnya sampai satu bak pikap," katanya.
Namun, kata Sururi, ternyata limbah tanaman mangrove itu bisa diolah menjadi bahan yang bermanfaat, seperti pewarna alami sehingga tanaman mangrove tetap lestari dan kian bernilai ekonomis tinggi. (*)
Batik Bakau Kenalkan Batik Mangrove ke Bupati Belitung Timur
Belitung Timur – KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 21 Oktober 2012, Cahyadi Adhe
Kurniawan (DP) sekaligus Owner Batik Bakau, telah memperkenalkan Batik
Bakau kepada masyarakat dan Bupati Belitung Timur. Sdr. Cahyadi mengajak
masyarakat untuk menggunakan batik bakau yang ramah lingkungan
sekaligus unik, karena menggunakan pewarna alami berbahan dasar
mangrove.
Batik Bakau juga menghadiahi Bupati Belitung Timur, Bpk. Basuri Tjahaja Purnama (lihat foto di atas), kain batik bermotif mangrove khas Batik Bakau.
Sambutan masyarakat negeri asal film populer Laskar Pelangi ini sangat antusias. Mereka nampak senang dengan kehadiran Batik Bakau di Belitung, yang tentu saja menjadi penyemangat mereka untuk mulai membudidayakan mangrove di sana untuk meningkatkan mata pencaharaian mereka, sekaligus turut melestarikannya demi masa depan yang lebih baik. Semangat MANGROVER!
Batik Bakau juga menghadiahi Bupati Belitung Timur, Bpk. Basuri Tjahaja Purnama (lihat foto di atas), kain batik bermotif mangrove khas Batik Bakau.
Sambutan masyarakat negeri asal film populer Laskar Pelangi ini sangat antusias. Mereka nampak senang dengan kehadiran Batik Bakau di Belitung, yang tentu saja menjadi penyemangat mereka untuk mulai membudidayakan mangrove di sana untuk meningkatkan mata pencaharaian mereka, sekaligus turut melestarikannya demi masa depan yang lebih baik. Semangat MANGROVER!
Angkat Potensi Daerah, Batik Bakau Latih Puluhan Ibu-Ibu PKK di Belitung Timur
Belitung Timur - KeMANGI. Pada tanggal 26 November 2013, Batik Bakau bersama ownernya,
yaitu Sdr. Cahyadi Adhe Kurniawan diundang secara khusus oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung Timur untuk memberikan
pelatihan membatik mangrove kepada masyarakat Belitung Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan tanggal
26 - 27 November 2013 di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Manggar. Peserta
yang hadir dalam pelatihan berjumlah 30 orang yang merupakan ibu-ibu PKK
dari desa setempat dan sekitarnya.Materi pelatihan yang diajarkan oleh Batik Bakau adalah dasar-dasar membatik dan pembuatan pewarna batik alami berbahan dasar propagul mangrove yang telah kering dan membusuk.
Peserta pelatihan sangat antusias, terbukti dalam waktu dua hari, mereka dapat menyelesaikan kain batik hasil karyanya sendiri, walaupun lokasi pelatihan diguyur hujan yang sangat deras.
Senang sekali dan merasa terhormat, karena istri Bupati Belitung Timur serta Kepala Dinas DKP Belitung Timur juga hadir di lokasi pelatihan Batik Bakau, untuk memotivasi para peserta pelatihan batik mangrove.
Harapannya, dengan adanya pelatihan batik mangrove dari Batik Bakau, maka masyarakat Belitung Timur bisa memproduksi batik mangrove khas daerahnya sendiri, sehingga bisa menjadi mata pencaharian alternatif mengingat potensi mangrove di sana cukup besar. (@BatikBakau).
Beltim Giatkan Budaya Membatik
Lalang - Ribuan Masyarakat Kabupaten Belitung Timur dan sekitarnya Tumpah Ruah menyaksikan Gebyar Pesona Batik Belitung Timur 2013 di Pantai Nyiur Melambai Desa Lalang Kabupaten Belitung Timur, kamis (10/10/2013) malam.
Antusias Puluhan para Peserta yachter Sail komodo 2013 dan Berjoget didepan Panggung dikala para artis pendukung mulai bergoyang dan bernyanyi.
Saat puluhan peserta yachter Sail komodo 2013 mulai berjoget didepan panggung terus menjadi pusat perhatian masyarakat yang hadir malam itu, tak kala menarik Gebyar Pesona Batik Belitung Timur dihibur Artis Pendukung ibukota seperti Seruni Bahar, Krisna Mukti dan Ananta Kusuma ikut memeriahkan acara Gebyar Pesona Batik Belitung Timur di Pantai Nyiur melambai Desa Lalang Kabupaten Belitung Timur.
Para peserta fashion show diikuti para bujang dayang Kabupaten Belitung Timur. Kegiatan yang dimotori oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur melalui Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Belitung Timur dan bekerja sama dengan sekolah model Esmod Jakarta.
Ketua Penggerak PKK kabupaten Belitung Timur Linda Juliastiani Basuri, menjelaskan Pengelolaan batik kabupaten Belitung timur dikelola oleh para Tim PKK sejak bulan Juni tahun 2012, Sanggar Batik yang beralamat di sekitar rumah kediamaan Bupati Belitung Timur.
Ini fashion show Batik Kabupaten Belitung Timur yang kedua kali diadakan, Ungkapnya, saat Gebyar Pesona Batik Belitun Timur 2013 di Pantai Nyiur Melambai Desa Lalang Kqbupaten Belitung Timur, kamis (10/10/2013) malam.
"Agar masyarakat sebagai pengumpul timah dan nelayan juga memiliki keterampilan, dengan keterampilan ini diharapkan akan merubah pola pikir dan perilaku masyarakat belitung timur untuk mengembangkan dan mengelola keterampilan membatik", tegasnya.
Ia mengatakan, dengan banyak peminat dari para turis terhadap Batik Beltim, ini merupakan salah satu, sebagai motivasi masyarakat untuk lebih mengelola batik beltim, kedua, agar Adanya generasi baru, lahirnya pembatik-pembatik baru, serta diharapkan para pelajar yang putus sekolah maupun masyarakat dapat mengambil peluang untuk membatik.
"perlunya bantuan dari pemda maupun dinas terkait, agar masyarakat lebih termotivasi dalam mempersiapkan diri untuk bekerja seperti membatik agar batik beltim ini terus berkembang", harapnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Belitung Timur Basuri Thajya Purnama, menjelaskan bahwa Pariwisata adalah kunci pasca timah, setelah timah tidak ada, maka kehidupan masyarakat tetap akan sejahtera jika Pariwisata terus digiatkan dan kita harus mampu mengambil peluang seperti membatik.
"bagi masyarakat jika ada yang ingin membatik, maka saya persilakan untuk datang ke sanggar batik dan saya sangat mendukung sekali", ujarnya. (*nn/an/adit).
Gelas kopi dalam batik Belitung Timur
Gantong,
Belitung Timur (ANTARA News) - Kain-kain batik membentang membentuk
tirai warna-warni di anjungan yang berada di sebelah kediaman ibunda
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, di Gantong, Belitung
TimurBeberapa
ibu PKK di tempat itu sedang membuat batik khas Belitung. Termasuk di
antaranya, dr.Linda Julistiani, istri Bupati Belitung Timur, Basuri
Tjahaja Purnama Basuri adalah adik kandung Basuki.
"Ibu-ibu PKK dari tujuh kecamatan Belitung Timur dikumpulkan untuk membuat batik," kata Linda.
Gelas kopi yang asapnya mengepul menjadi salah satu motif buatan khas Belitung Timur."Manggar
kan disebut kota 1001 warung kopi, jadi dibuat gambar gelas kopi," kata
Erik, pengajar sekaligus pendesain batik Belitung.
Selain
Erik, Linda juga menyumbang desain binatang laut karena Belitung
terkenal dengan hasil lautnya. Dia juga menambahkan gambar beberapa
lengkungan setengah lingkaran sebagai lambang pelangi.
"Bapak
(Basuri) minta ada sejuta pelangi, jadi saya gambar ini," kata
perempuan yang tinggal di daerah tempat syuting film Laskar Pelangi.
Tidak
hanya itu, motif yang digadang-gadangkan Belitung sebagai khas pulau
itu adalah katis rambai (daun pepaya yang buahnya kecil menjuntai),
kupu-kupu di daun simpor, dan ikan air tawar Cempedik yang disebut hanya
ada di Belitung.
Kesenian membatik di pulau yang terkenal dengan kekayaan timahnya itu baru berjalan empat bulan.
"Masih seumur jagung ya, tapi kita usahakan biar cepat proses dan pemasarannya."
Batik
yang dilukis dan dicap di kain katun, semi sutra, dan serat nanas itu
memang belum dipasarkan meluas, baru di Belitung saja.
Pasar
mancanegara dijangkau dengan menjual kepada para wisatawan asing yang
berkunjung ke sana. Ajang Sail Morotai di mana para peserta dari
berbagai negara seperti Inggris dan Australia singgah menjadi kesempatan
bagi Belitung untuk memperkenalkan batiknya.
Para
ibu PKK bahu membahu menyelesaikan satu demi satu batik, baik cap
maupun tulis, sebagai cenderamata untuk para wisatawan itu.
Belitung Timur tidak hanya berambisi untuk mengembangkan batik, kata Linda, tenun pun sudah ada dalam daftar rencana.
"Mau ngadain tenun juga, cuma untuk sementara karena batik belum pernah sama sekali, jadi cari yang mudah," kata ipar Ahok itu.
Batik Bangka Motif Cual
Motif-motif yang unik nan indah tersebut menjadi inspirasi untuk
dikembangkan pada kain batik khas Bangka atau biasa disebut Batik Cual.
Saat ini produksi Batik Bangka masih terbatas dan belum terkenal seperti
batik dari daerah lain. Namun Batik Bangka akan mampu bersaing karena
memiliki kekhasan sendiri dengan aneka ragam motif khas Melayu.
Batik Bangka Motif Cual.
Batik Cual mempunyai keunikannya tersendiri, motifnya hanya ada dua
yaitu flora dan fauna. Sesuai dengan nama motif-motifnya seperti kembang
gajah, burung hong, bebek-bebekan, naga bertarung, corak kepiting,
udang dan cumi-cumi dan masih banyak corak lainnya. Setiap motif Batik
Bangka mempunyai filosofi tersendiri, misalnya motif bunga yang
mencerminkan kesucian, keanggunan rezeki dan segala kebaikan, contoh
lain adalah motif bebek yang mencerminkan persatuan dan kesatuan.
Batik Bangka Motif Cual
Di
Kabupaten Belitung Timur juga terdapat Batik Bangka dengan motif yang
unik yaitu Gelas Kopi. Gelas kopi yang asapnya mengepul menjadi salah
satu motif buatan khas Belitung Timur. Batik ini sebagai simbol
kecamatan Manggar yang dijuluki Kota 1001 Warung Kopi. Selain itu juga
terdapat Batik Bangka dengan motif katis rambai (daun pepaya yang
buahnya kecil menjuntai), kupu-kupu di daun simpor, dan ikan air tawar
Cempedik yang disebut hanya ada di Belitung.
Batik Bangka Motif Gelas Kopi
Menggunakan batik dalam berbagai cara untuk berbagai kegiatan
sebenarnya menjadi salah satu wujud rasa kebanggaan dan kecintaan pada
batik. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Gubernur
Kepulauan Bangka Belitung menghimbau kepada seluruh pegawai agar
menggunakan Batik Cual setiap hari Jum’at sebagai upaya pelestarian dan
mempromosikan kain bermotifkan tradisional tersebut. Setiap kabupaten
kota punya warna dan motifnya sendiri. Contohnya saja, PNS Belitung
Timur memakai batik warna merah motif bebek-bebekan, kalau PNS Bangka
Barat itu motifnya burung Hong, sedangkan Bangka Selatan memakai batik
kain cual motif lada.
Upaya Pemerintah yang lain untuk mempopulerkan kain batik motif cual
yaitu melalui lomba cipta dan peragaan busana. Selain itu pameran produk
usaha kecil dan menengah (UKM) lokal dengan melibatkan seluruh pelaku
usaha batik di daerah itu.
Jika anda berkunjung ke Bangka Belitung, sempatkanlah mampir ke
tempat pengrajin Kain Cual dan kain Batik Bangka yang terletak di Jl.
Jendral A. Yani no 46, Pangkalpinang.
Showroom Batik Bangka
Batik Bangka Belitung
Bangka Belitung, Provinsi yang baru
diresmikan tahun 2000 ini selain mempunyai keindahan alamnya yang khas
juga mempunyai kain tradisional yang indah pula dengan kisah tersendiri.
Kain tradisional yang terkenal dari Bangka Belitung adalah Kain Cual
Bangka. Kain Cual Bangka merupakan kain tenun yang memiliki motif yang
cantik, unik, dan khas. Motif kain cual merupakan motif asli Bangka
Barat peninggalan leluhur yang selama ini belum begitu populer karena
produksinya sangat minim.
Kain Cual Bangka ini sama halnya dengan kain tenun khas Palembang
yaitu songket. Namun, Tenun Cual memiliki warna khas Melayu yang lebih
cerah dan memiliki lengkungan serta selalu dengan motif flora dan fauna.
Ada sembilan motif cual yang telah resmi dipatenkan oleh pemerintah
yakni Kembang Kenanga, Bebek dan Kembang Sumping, Ubur-ubur, Merak,
Gajah Mada 2003, Kembang Setangkai dan Kembang Rukem, Bebek Setaman,
Kembang Rukem dan Kembang Setaman. Masih banyak juga motif yang lainnya
dan masing-masing memiliki keunikan serta ciri tersendiri.
Kain Cual Bangka
Kain cual ini aslinya adalah kain tenun songket, namun agar bisa
dipakai sehari-hari oleh masyarakat Bangka sehingga dimodifikasinya
menjadi kain batik. Kain cual pertama diciptakan berupa tenun, namun
pada perkembangannya diproduksi dengan cara dibatik karena lebih mudah
pengerjaannya dan bisa dilakukan
BATIK CUAL BANGKA BELITUNG ,
Riski Wulandari DUTA IM3 BABEL #
DUTAIM3CINTABATIK
#ILOVEBATIK
Riski mau kenalkan Batik khas dari daerah BABEL NIIHH Bangka
Belitung, Provinsi yang baru diresmikan tahun 2000 ini selain mempunyai
keindahan alamnya yang khas juga mempunyai kain tradisional yang indah
pula dengan kisah tersendiri. Kain tradisional yang terkenal dari Bangka
Belitung adalah Kain Cual Bangka.
Kain Cual Bangka merupakan kain tenun yang memiliki motif yang cantik, unik, dan khas. Motif kain cual merupakan motif asli Bangka Barat peninggalan leluhur yang selama ini belum begitu populer karena produksinya sangat minim.
Kain
Cual Bangka ini sama halnya dengan kain tenun khas Palembang yaitu
songket. Namun, Tenun Cual memiliki warna khas Melayu yang lebih cerah
dan memiliki lengkungan serta selalu dengan motif flora dan fauna. Ada
sembilan motif cual yang telah resmi dipatenkan oleh pemerintah yakni Kembang Kenanga, Bebek dan Kembang Sumping, Ubur-ubur, Merak, Gajah Mada 2003, Kembang Setangkai dan Kembang Rukem, Bebek Setaman, Kembang Rukem dan Kembang Setaman. Masih banyak juga motif yang lainnya dan masing-masing memiliki keunikan serta ciri tersendiri.
Guys! perlu kalian ketahui nih ---> Batik Cual mempunyai keunikannya tersendiri, motifnya hanya ada dua yaitu flora dan fauna.
Sesuai dengan nama motif-motifnya seperti kembang gajah, burung hong,
bebek-bebekan, naga bertarung, corak kepiting, udang dan cumi-cumi dan
masih banyak corak lainnya. Setiap motif Batik Bangka mempunyai filosofi
tersendiri, misalnya motif bunga yang mencerminkan kesucian, keanggunan rezeki dan segala kebaikan, contoh lain adalah motif bebek yang mencerminkan persatuan dan kesatuan.
Proses Pembuatan Batik Presentation Transcript
PROSES MEMBUAT
BATIK
Oleh :
Amalisa Annestasya
Atika Razan
Febrina Mulia Ningrum
Restyana Rahmawati
R.R Erinna Salsabila
Siti Indah Rachmadani X
IPA 7
PROSES PEMBUATAN :
1. PEMBUATAN DESAIN
2. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
3. PEMBUATAN POLA
4. PENCANTINGAN/PEMALAMAN
5. PEWARNAAN
6. PELORODAN
1. PEMBUATAN DESAIN
2. PERSIAPAN ALAT &
BAHAN
ALAT BATIK :
- Canting
- Kompor
- Wajan
- Gawangan/Bingkai kayu
- Ember, Ijuk, Potongan
- Logam
- Saringan
- Dingklik, Celemek
- Meja Pola-
-BAHAN :
-Kain / Mori
-Lilin / malam
-Zat Pewarna
3. PEMBUATAN POLA
4. PENCANTINGAN/PEMALAMAN
Pemalaman adalah proses
penggambaran corak diatas
permukaan kain menggunakan
malam cair sebagai bahannya dan
canting tulis atau cap sebagai
alatnya. Proses pemalaman ini
didahului dengan Pemolaan
5. PEWARNAAN
• Larutan zat warna harus dipanaskan dahulu
• Larutan ini harus cukup kepekatannya.
• Kain yang sudah siap untuk dicelup dimasukkan satu persatu
dalam larutan yang telah didinginkan.
• Pencelupan dilakukan berulang-ulang, dan kain harus dalam
keadaan kering, agar larutan lebih banyak menempel dan
merata.
•Pencelupan rata-rata dilakukan 15-23 kali. Sehabis kain dicelup
malamnya harus disimpan bertumpuk, supaya tetap dalam
keadaan basah.
• Esok harinya baru diangin-anginkan di tempat yang teduh
sampai kering, baru dicelup ulang.
• Setelah proses pencelupan cukup, dilakukan fixsasi (disareni),
agar warna menjadi kuat.
6. PELORODAN
Menghilangkan malam/lilin
• Didihkan air + abu soda
• Masukkan kain & diaduk
• Angkat + celupkan air dingin
keringkan
- Selamat Membatik!!
Mempromosikan Wisata Belitung Lewat Batik
Wisata
tanpa oleh-oleh nonsen. Itulah yang dikemas dalam bentuk batik beraneka
motif ciri khas Bangka Belitung yang diprakarsai dari sebuah kelompok
Yahe, yang mengelola batik bermotif cirri khas Bangka Belitung, di rumah
pintar, Tanjungpandan Belitung, Provinsi Bangka Belitung, pada pecan
kedua Oktober 2011 lalu.
Wajar saja guna mengaungkan hal itu, tiga pejabat Negara masing-masing Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Pertahanan RI dan Panglima TNI menyempatkan mampir ke rumah pintar, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Tanjungpandan, Belitung.
Adalah Elisnawati salah seorang pengelola dari Batik tersebut bersama dukungannya dari Hellyana Anggota DPRD Belitung serta Sofian Pangkapi sebagai desain motif batik corak khas Bangka Belitung. Elisnawati kepada trawang disela-sela kunjungan Menteri Pertahanan RI di rumah pintar mengungkapkan bahwa pengelolaan Batik ini adalah dimaksudkan untuk memperkenalkan produk khas Bangka Belitung dari produk batik Belitung.”Jadi disini yang paling penting adalah corak dan motif serta creative sebagai tanda bahwa inilah batik Bangka Belitung,” ungkap Elisnawati yang juga kepala Desa Air Saga.
Memang saja, batik ini boleh jadi hal yang pertama di Bangka Belitung yang mulai diperkenalkan kepada dunia luas. Elisnawati menyebut batik ini adalah sangat baik sebagai oleh-oleh buat para wisatawan atau masyakat peminat batik.
Karena itu, Elisnawati mengaku tahap awal baru tiga orang dipekerjakan. Untuk selanjutnya bisa diperluas. Sementara produk yang dikemas saat ini baru berupa kain batik yang bercorak aneka jenis flora Bangka Belitung. “Mereka yang ingin memesan, tergantung corak, Simpor, Ketakong, dan Lada ,” ungkap Elisnawati.
Memang saja bukan sebatas itu saja. Elisnawati punya obsesi ke depan untuk memajukan batik. Ia menilai batik yang bercorak cirri khas Bangka Belitung adalah sebagai salah satu icon produk khas unggulan Babel. “Intinya adalah bagaimana mempromosikan batik Bangka Belitung melalui kreativitas anak-anak Bangka Belitung yang dituangkan dalam karya seni lewati batik,” Elisnawati.
selain ituk Elisnawati juga berargumen bahwa batik yang dikelola ini dapat menopang lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Kita perlu memberdayakan masyarakat terhadap partisipasi sebuah kelompok untuk menaikkan derajat dan hidup masyarakat,” ungkap Elisnawati.
Tentu bagaimana corak? Tentu para pemprakarsa punya pandangan yang ke depan. Sofian Pangkapi, salah satu ikut memprakarsai pengelolaan batik tentunya ada tiga corak dan motif batik Bangka Belitung. Seperti, Batik Corak Simpor, Batik Corak Ketakong dan Batik Corak Sahang.
Menurut Sofian Pangkapi, ketiga corak ini sangat ideal untuk Bangka Belitung.”Tiga produk khas ini adalah cirri khas Bangka Belitung,” ungkap Sofian.
Pada Corak Simpor, menurut Sofian Pangkapi, adalah menandakan bahwa saat ini simpor adalah mengartikan sebagai pembungkus makanan yang sejak dahulu. Namun daun simpor ini sudah jarang dipakai dan banyak dipergunakan bungkus plastic. Begitu juga dengan Ketakong yang dulunya sebagai sebagai tali pengikat, yang sekarang ini sudah jarang dipakai. Pun seperti lada yang merupakan andalan ekspor Bangka Belitung, yang merupakan cirri khas Bangka Belitung.”Jadi, kita perlu untuk melestarikan dan sekaligus menjual batik dengan corak dan cirri khas bahwa itu adalah batik Bangka Belitung,” ungkap Sofian.
Agaknya apa yang diinginkan kelompok Yahe, tentunya harapan semua pihak. Keberhasilan pengelolaan batik berarti ikut menaikkan sector pariwisata sekaligus menciptakan lapangan kerja.Dan semua sepakat, dengan batik corak bermotif cirri khas Bangka Belitung berarti batik ikut menjadi salah satu produk kebanggaan Bangka Belitung di masa yang akan datang.*trawang
Wajar saja guna mengaungkan hal itu, tiga pejabat Negara masing-masing Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Pertahanan RI dan Panglima TNI menyempatkan mampir ke rumah pintar, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Tanjungpandan, Belitung.
Adalah Elisnawati salah seorang pengelola dari Batik tersebut bersama dukungannya dari Hellyana Anggota DPRD Belitung serta Sofian Pangkapi sebagai desain motif batik corak khas Bangka Belitung. Elisnawati kepada trawang disela-sela kunjungan Menteri Pertahanan RI di rumah pintar mengungkapkan bahwa pengelolaan Batik ini adalah dimaksudkan untuk memperkenalkan produk khas Bangka Belitung dari produk batik Belitung.”Jadi disini yang paling penting adalah corak dan motif serta creative sebagai tanda bahwa inilah batik Bangka Belitung,” ungkap Elisnawati yang juga kepala Desa Air Saga.
Memang saja, batik ini boleh jadi hal yang pertama di Bangka Belitung yang mulai diperkenalkan kepada dunia luas. Elisnawati menyebut batik ini adalah sangat baik sebagai oleh-oleh buat para wisatawan atau masyakat peminat batik.
Karena itu, Elisnawati mengaku tahap awal baru tiga orang dipekerjakan. Untuk selanjutnya bisa diperluas. Sementara produk yang dikemas saat ini baru berupa kain batik yang bercorak aneka jenis flora Bangka Belitung. “Mereka yang ingin memesan, tergantung corak, Simpor, Ketakong, dan Lada ,” ungkap Elisnawati.
Memang saja bukan sebatas itu saja. Elisnawati punya obsesi ke depan untuk memajukan batik. Ia menilai batik yang bercorak cirri khas Bangka Belitung adalah sebagai salah satu icon produk khas unggulan Babel. “Intinya adalah bagaimana mempromosikan batik Bangka Belitung melalui kreativitas anak-anak Bangka Belitung yang dituangkan dalam karya seni lewati batik,” Elisnawati.
selain ituk Elisnawati juga berargumen bahwa batik yang dikelola ini dapat menopang lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Kita perlu memberdayakan masyarakat terhadap partisipasi sebuah kelompok untuk menaikkan derajat dan hidup masyarakat,” ungkap Elisnawati.
Tentu bagaimana corak? Tentu para pemprakarsa punya pandangan yang ke depan. Sofian Pangkapi, salah satu ikut memprakarsai pengelolaan batik tentunya ada tiga corak dan motif batik Bangka Belitung. Seperti, Batik Corak Simpor, Batik Corak Ketakong dan Batik Corak Sahang.
Menurut Sofian Pangkapi, ketiga corak ini sangat ideal untuk Bangka Belitung.”Tiga produk khas ini adalah cirri khas Bangka Belitung,” ungkap Sofian.
Pada Corak Simpor, menurut Sofian Pangkapi, adalah menandakan bahwa saat ini simpor adalah mengartikan sebagai pembungkus makanan yang sejak dahulu. Namun daun simpor ini sudah jarang dipakai dan banyak dipergunakan bungkus plastic. Begitu juga dengan Ketakong yang dulunya sebagai sebagai tali pengikat, yang sekarang ini sudah jarang dipakai. Pun seperti lada yang merupakan andalan ekspor Bangka Belitung, yang merupakan cirri khas Bangka Belitung.”Jadi, kita perlu untuk melestarikan dan sekaligus menjual batik dengan corak dan cirri khas bahwa itu adalah batik Bangka Belitung,” ungkap Sofian.
Agaknya apa yang diinginkan kelompok Yahe, tentunya harapan semua pihak. Keberhasilan pengelolaan batik berarti ikut menaikkan sector pariwisata sekaligus menciptakan lapangan kerja.Dan semua sepakat, dengan batik corak bermotif cirri khas Bangka Belitung berarti batik ikut menjadi salah satu produk kebanggaan Bangka Belitung di masa yang akan datang.*trawang
Kain Cual Khas Bangka Belitung
Siapa yang tidak kenal dengan kain batik? Sungguh terlalu jika kita
warga negara Indonesia tidak mengetahui tentang kain batik. Akan tetapi
siapa yang tidak mengetahui kain cual? Mungkin masih banyak yang belum
tahu tentang kain cual. Dari mana asal kain tersebut atau sejarah
tentang kain tersebut mungkin banyak juga yang tidak tahu. Tapi jika
warga Kepulauan Provinsi Bangka Belitung tidak tahu yang namanya kain
cual? Yang pastinya orang itu patut di rehabilitasi. Untuk itu, mari
kita cari tahu tentang kain cual ini. :D
Bangka Belitung, Provinsi yang baru 11 tahun ini selain mempunyai keindahan alamnya yang khas juga mempunyai kerajinan seni yang indah pula dengan kisah tersendiri. Kekayaan intelektual terpampang dalam sebuah karya seni yang menjadi kebanggaan masyarakat Bangka Belitung ini. Pada dasarnya kain cual ini sama halnya dengan kain tenun khas palembang yaitu songket. Namun, tenun cual memiliki warna khas melayu yang lebih cerah dan memiliki lengkungan serta selalu dengan motif flora dan fauna. Ada sembilan motif cual yang telah resmi dipatenkan oleh pemerintah yakni Kembang Kenanga, Bebek dan Kembang Sumping, Ubur-ubur, Merak, Gajah Mada 2003, Kembang Setangkai dan Kembang Rukem, Bebek Setaman, Kembang Rukem dan Kembang Setaman. Masih banyak juga motif yang lainnya dan masing-masing memiliki keunikan serta ciri tersendiri.
Seperti halnya kain tenun yang lain, kain cual juga mempunyai seni dan cara tenun yang cukup rumit. Butuh waktu sekitar satu minggu untuk bisa menyelesaikan 1 produk kain cual ini, itu juga jika dikerjakan oleh tangan-tangan professional. Bahan dasarnya antara lain polyster, sutra, katun, serat kayu dan benang emas. Seperti biasa, pengerjaannya dilakukan oleh kaum wanita sambil mengisi waktu luang mereka. Diperkirakan kegiatan menenun cual telah ada sejak abad ke-18 di ujung barat Pulau Bangka, tepatnya di kota Muntok. Cara pembuatan yang rumit serta bahan yang mahal ini menjadikan harga jual kain cual itu melambung tinggi. Bahkan diantara beberapa corak ada yang berasal dari emas 18 karat. Jadi jangan heran jika kain ini hanya dipakai oleh kaum bangsawan setempat, pada saat acara spesial seperti pakaian pengantin dan hari peringatan kebesaran lainnya.
Kain cual ini sempat menghilang bertahun-tahun karena dianggap kuno dan
tidak sesuai lagi dengan era modern seperti sekarang ini. Sungguh
tragis, budaya yang seharusnya dilestarikan malah ditinggalkan begitu
saja. Beruntung dari minoritas kaum pembuat kain cual ini bisa mengubah image tersebut
menjadi sesuatu yang baru. Sekarang kain cual ini kembali menjadi trend
dikalangan masyarakat Bangka Belitung. Tidak terkecuali seluruh belahan
dunia juga ikut melirik kain tenun yang satu ini. Mereka membuat trendsetter cual modern fasion yang mengubah image kata-kata
"kuno" menjadi "Wooww, Fantastic". Begitu lah, sekarang sudah banyak
fasion-fasion cual yang bertebaran di Bangka Belitung, bahkan seluruh
dunia.
Untuk bisa mendapatkan kain tenun cual ini, satu produknya bisa dihargai
mulai dari Rp. 1.500.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000,- per lembar.
Wow, harga yang sangat tinggi untuk sebuah kerumitan dan karya seni yang
tinggi. Bahkan ada yang lebih dari harga tersebut karena di Bangka
masih ada yang menyimpan kain cual berumur sekitar 200 tahun.
Diperkirakan harganya sekitar ratusan juta rupiah. Harga yang ditawarkan
diatas merupakan kain cual dengan proses manual yang dikerjakan oleh
tangan-tangan yang profesional. Namun sekarang sudah ada kain cual yang
dikerjakan dengan proses produksi massal yang jauh lebih murah yakni Rp.
50.000,- hingga Rp. 750.000,- per set pakaian. Sepertinya ini akan
menjadi solusi trend dengan harga yang terjangkau.
Berikut ditampilkan beberapa foto cual modern fasion oleh team fotographer Bangka Belitung berlatar belakang BBG (Bangka Botanical Garden) bertempat di sekitar Pasir Padi, Pangkalpinang.
Berikut ditampilkan beberapa foto cual modern fasion oleh team fotographer Bangka Belitung berlatar belakang BBG (Bangka Botanical Garden) bertempat di sekitar Pasir Padi, Pangkalpinang.
Friday, May 9, 2014
Sejarah Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1]
Daftar isi
[sembunyikan]Etimologi
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".[rujukan?]
Sejarah teknik batik
Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan diMesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, sertaSuku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3]
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores,Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggrisdi Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.[6]
Budaya batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan olehTionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Cara pembuatan
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.
Jenis batik
Menurut teknik
- Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
- Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
- Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.
Menurut asal pembuatan
- Batik Jawa
- batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
Motif Batik
- Batik Jawa Hokokai, 1942-1945
Berdasarkan daerah asal
Berdasarkan corak
Lihat pula
Merk
Tokoh
- Iwan Tirta
- K.R.T. Hardjonagoro
- Bagong Kussudiardjo
- Eman Suparman
- Ibu Sud
- Tuty Cholid
- Edward Hutabarat
Pameran
Sentra
Museum
Busana khas terbuat dari batik
Peralatan batik
Subscribe to:
Posts (Atom)